Jumat, 15 Juni 2012

KEHIDUPAN

Kehidupan adalah sebuah rangkaian kisah yang harus dijalani oleh setiap individu. Kejadian yang berlangsung di dalam kehidupan pun bermacam-macam, yaitu kisah yang manis bagaikan lollipop, kisah yang sedih dan menyayat hati, dan juga tantangan yang ada dalam kehidupan. Namun semua harus tetap kita jalani, karena dibalik semua itu pasti ada pelajaran yang berharga yang dapat kita peroleh.
Saya pun mendapatkan pelajaran dan hal yang menarik setelah melihat tayangan video tentang kehidupan. Pentingnya menjaga ucapan, perilaku, memberikan kasih sayang terhadap sesama, semangat dalam menjalani kehidupan, dan menghargai arti orang-orang di sekeliling kita yang kita sayangi.
Selama ini, kita sering sekali memperhatikan dan bahkan mengomentari orang lain yang kita anggap “aneh”, tetapi kita tidak menyadari perasaan orang itu. Secara tidak sadar, kita telah membuat orang itu dalam keadaan tidak nyaman bahkan merasa sakit hati karena perilaku kita.
Dalam menjalani kehidupan kita pun sering menganggap remeh segala sesuatunya, hal itu dikarenakan kita selalu berpikir bahwa masih banyak waktu untuk mengerjakannya. Terutama menyia-nyiakan waktu bahkan melalaikan kewwajiban untuk beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kita selalu mengisi hari-hari kita dengan hal-hal yang tidak penting yang seharusnya tidak dikerjakan. Kita pun tidak menyadari bahwa yang kita kerjakan sehari-hari itu hanyalah pekerjaan yang tidak ada manfaatnya sama sekali, seperti halnya berfoya-foya, membicarakan orang lain yang belum tentu diri kita lebih baik dari mereka, duduk berlama-lama di depan laptop hanya untuk online facebook atau twitter, game dll. Padahal kita pun belum tau kita akan hidup berapa lama, belum tau apakah yang kita kerjakan selama ini membawa manfaat bagi diri kita atau pun bagi orang tua kita.
Ketika kita menjalani kehidupan ini, pasti semangat dan keyakinan kita akan hidup yang lebih baik pun tidak stabil. Terkadang semangat dan keyakinan itu kendur bahkan hampir tidak ada, hal itu terjadi ketika kita menghadapi kegagalan. Ketika mengalami kegagalan, pasti yang muncul dalam benak kita adalah “kita tidak akan mampu menjalani hidup lebih baik”. Rencana yang sudah tertata, harapan yang sudah melambung tinggi pun sirna begitu saja seolah kita tidak mampu lagi untuk bangkit. Dalam keadaan itu kita tidak sadar bahwa masih banyak orang-orang di sekitar kita yang hidup dalam keadaan ketidaksempurnaan secara fisik saja masih mampu untuk tetap semangat dan berjuang untuk menjalani kehidupan serta meraih mimpinya. Senyuman yang lepas terlihat dan selalu mereka berikan pada orang-orang disekitarnya. Mereka tidak pernah menunjukan keputusasaannya hanya karna kekurangan yang mereka miliki. Mereka pun dapat membuktikan bahwa kekurangan bukanlah hambatan untuk meraih kesuksesan dan hidup yang bahagia. Mereka pun dapat memberikan contoh pada kita agar kita dapat tetap yakin bahwa kita dapat berhasil dalam hidup ini.
Kehidupan terdiri dari banyak hal, terutama cinta dan kasih yang senantiasa menjadi bagian dari kehidupan yang dapat memberikan warna dan kesan mendalam bagi yang menjalaninya. Cinta dan kasih adalah bagian yang terindah yang dapat kita beri dan terima dari orang tua, kekasih, sahabat, dan orang-orang di sekitar kita. Terlebih cinta dan kasih dari orang tua. Kasih yang kita dapatkan dari mereka adalah hal yang tak ternilai harganya. Karena cinta dan kasih yang mereka beri tidak dapat tergantikan maknanya. Layaknya sebuah pribahasa “kasih orang tua sepanjang masa, tetapi kasih anak sepanjang gala”. Orang tua selalu berusaha mencukupi semua keinginan anaknya. Letih dan perih perjuangan mereka tidak pernah mereka tunjukkan dihadapan kita, karena yang mereka inginkan adalah melihat kita senang. Padahal kita sering sekali membangkang perintahnya, tidak pernah mensyukuri apa yang telah mereka berikan untuk kita. Mereka selalu menjaga dan mengasihi kita sejak kita dalam kandungan ibu hingga sekarang. Ingin sekali rasanya dan menjadi suatu kewajibanku untuk membalas semua pengorbanan mereka selama ini.
Setelah melihat tayangan tadi, saya semakin sadar bahwa pentingnya menjaga tutur kata itu harus dijadikan hal yang wajib agar tidak ada hati yang tersakiti. Hari dan waktu harus dijalani dengan kegiatan yang baik dan bermanfaat, tertata dan juga harus dijalani dengan “SEMANGAT” bahwa saya dapat berhasil dan sukses dalam meraih cita-cita dan keberhasilan dalam hidup agar dapat membahagiakan orang tua dan diri sendiri. Terlebih dapat lebih menyayangi dan memberikan yang terbaik untuk orang tua, diri sendiri, dan orang-orang yang saya sayangi. Karena kebahagiaan mereka adalah hal yang sangat berharga bagi diri saya. Kebahagiaan mereka adalah keberhasilan bagi diri saya. Mulai saat ini, saya harus menjadi orang yang lebih baik lagi, kegagalan adalah guru yang bermakna untuk meraih kesuksesan.


Do the Best...
Be the Best..
And for the Best...”